hari
itu seperti biasanya sebelum aku berangkat menuju perkuliahan aku membantu ibu
untuk membersihkan rumah, cuci baju dan memasak. sebagai seorang wanita
sepatutnya aku bisa melakukan pekerjaan itu, dari sejak kecil aku telah di
biasakan oleh ibuku melakukan tugas-tugas rumah, karna menurutnya hal itu adalah salah satu bekal untuk menjadi istri
yang baik di saat aku menjadi seorang istri kelak.
ku pergi ke kampus
menggunakan angkutan umum bis seperti biasanya, di sana ku bertemu dengan
temanku Tiara namanya, dia menyapaku dengan wajah berseri
"kinar, ah kamu! aku
nyariin kamu dari tadi tahu.. kamu malah baru dateng"
"emang ada apa? kayaknya
wajah-wajahnya seneng banget tuh.."
"mending ikut aku
makanya" sembari tersenyum dan menarik tanganku
"kamu mau bawa aku
kemana nyampe narik-narik tangan aku kayak gini?"
"tuh ada di sana, dia
nyariin kamu dari tadi" sembari menunjuk
seorang pria
Ku melihat pria itu dari kejauhan
yang sedang berdiri di pintu kantin. ku coba menebak siapa dia, badannya tegap, kulitnya
putih dan rambutnya cepak. aku di bawa oleh tiara mendekati
dia. Ketika kita bertemu dia tersenyum kepadaku, ku balas senyumnya , ku
lihat-lihat lagi sepertinya aku pernah kenal dengan orang ini, tapi aku lupa
siapa dia. sampai ia berbicara kepadaku.
"hei kinar, apa
kabar?"
"oh baik" senyumku
dengan nada bingung
"eh aku ganggu gak
nih?" sahut tiara usil
"apaan sih kamu"
jawabku nyeleneh,"maaf ada apa yah? apa kita sebelumnya pernah
kenal?" tanyaku, karna aku
penasaran ada keperluan apa orang ini. dia tertawa sembari menutup mulutnya,
aku dan tiara pun merasa aneh kenapa dia tertawa. sampai dia akhirnya berbicara
"mentang - mentang
skrang udah jadi penulis lupa deh ma temen lama, ini aku kinar, pahlevi
kuncoro." dengan nada sedikit mengejek dan mengerutkan kulit di jidatnya,
aku pun kaget karna sudah hampir 6 tahun lebih tidak bertemu dia. ya jelas dia
sekarang jauh berbeda,.
dia dulu adalah teman
sekampungku, umur kita terpaut 3 tahun waktu itu kita berpisah saat aku tamat smp dan ia tamat sma, aku pindah ke
jakarta karna orang tuaku kerja di sana dan bersekolah SMA di sana, sedangkan dia melanjutkan kuliahnya ke universitas di
yogyakarta. sejak saat itu kita tak pernah bertemu lagi, dia adalah orang yang baik dan semasa aku di kampung ia seringkali
membantuku jika ada tugas-tugas dari sekolah, dulu aku dan dia sempat menjalin
cinta monyet, lucu memang jika di ingat waktu itu umurku masih kecil dan berada
di bangku smp.
"wahh, udah lama banget
kak kita gak ketemu, ngomong-ngomong kaka cari aku ada apa?"
tanyaku dengan nada bahagia
"aku lihat novel kamu, sangat
menarik " sembari tertawa kecil
akupun tersipu malu karna
novel yang aku tulis adalah kisah nyata yang terjadi di dalam hiduku dan salah satunya adalah kisah aku dengan dia ketika aku
masih smp.
"setelah baca novelnya
aku lihat yang nulisnya kamu, aku jadi pingin ketemu, dan kebetulan aku baru
melanjutkan S2 di sini, kamu sendiri semester berapa sekarang?"
"aku sekarang semester 5
jurusan saatra indonesia, harus segera nulis skripsi nih dikit-dikit" jawabku sumringah
"oh iya aku nyampe lupa
kenalin ini temen aku tiara"
"iya iya aku dah kenalan
kok tadi, dia bilang kamu sahabatnya dia"
jawab levi
" iya nih kok aku di
anggurin sih? hehe bercanda kok, gimana kalo ngobrolnya di dalem kantin aja,
sambil makan gitu?" ide tiara,
akhirnya kitapun ngobrol
bertiga di dalam kantin,aku masuk jam 13.30. saat aku tiba di sana jam sudah menunjukan jam 13.00 jadi aku dan levi
tak sempat berbicara banyak di sana karna aku dan tiara harus segera masuk kuliah. alhasil kitapun hanya bertukar
nomor telfon dan pin bbm.
sejak saat itu hubungan aku
dan levi menjadi rekat kembali, dia sering menelfon, chat di bbm walaupun hanya
sekedar menyapa dan menanyakan kabar. karna di kampuspun kita tak begitu sering
bertemu karna jadwal kuliah kita berbeda. sempat waktu
itu kita bertemu dan makan bareng bersama sahabatku tiara di restaurant sekitar
kampus. di sela sela obrolan di restaurant itu dia bertanya
apakah aku sudah mempunyai pasangan apa belum
"oh iya, kinar kamu udah
punya pacar apa belum? kalo boleh aku tahu?"
dengan nada malu-malu aku
jawab "belum, aku udah lama gak pacaran"
"kalo tiara
gimana?" tanya dia ke sahabtku
tiarapun menjawab "sama
belun punya, kalo soal cinta kinar lebih banyak historynya" jawabnya usil.
tak kusangka lama - kelamaan
rasa ku mulai berubah kepada dia, ku merasa nyaman dengan dia , rasaku mulai
mengalir seperti air yang mengalir, rasa cinta yang tak pernah ku dapatkan sejak lama,
perhatian dia kepadaku membuat rasaku semakin kuat, senyumannya yang dulu
terasa biasa saja sekarang menjadi hal yang slalu ingin ku lihat, wajahnya yang
dulu terasa asing sekarang wajahnya yang selalu ku ingat.
hubungan kita makin erat, dia
sering menngajaku jalan dan makan
bersama , tetapi kita tak pernah makan berdua karna aku selalu ajak tiara. di saat-saat itulah rasa sukaku makin kuat ,
dia sosok lelaki yang sempurna di mataku, mapan, perhatian, dan bisa menjagaku.
entah perasaan dia kepadaku sama atau tidak. tapi aku berharap perasaanku
terbalaskan.
puncaknya dia menyatakan cinta pada hari sabtu tanggal 13 november dimana hari
itu adalah hari ulang tahun sahabatku tiara. sehari
sebelumnya dia mengajak aku untuk memberikan surprise kepada tiara. ku ajak
teman teman kampus untuk hadir dalam kejutan di hari ulang tahun tiara
itu. dia menelfonku jam 8 malam sehari sebelum ulang tahun tiara.
"halo kinar?"
"ya? ada apa?"
jawabku
"besok bukannya ulang
tahun temen kamu yah? kamu gak bikin kejutan gitu?" tanya dia , ku
berfikir perhatian sekali orang ini
"aku sih udah rencanain
kak, aku juga mau ajak teman teman buat bikin surprise,
kakak ikut juga kan"
"pastinya dong, malah
kakak nelpon kamu malah mau ngajak bikin surpise buat dia. nanti kalo mau beli
kue ulang tahunnya hubungi kakak yah biar kakak antar sekalian beli kado"
levi menawari ku untuk bersama-sama
"oh iya kak, besok siang
bisa gak kak? "
"oh bisa, nanti kakak
jemput yah"
"iyah kak" sembari
menutup telfon.
betapa senangnya aku waktu itu, ini pertama kalinya
aku dan levi jalan berdua, selama ini kita tak pernah jalan berdua karna aku
selalu mengajak sahabatku tiara, ku fikir inilah mungkin momen yang bisa buat
aku bahagia.
keesokan harinya dia jemput aku di rumah sekitar jam 1 siang, di menyalakan
klaksonnya sebagai tanda bahwa dia sudah datang, sebelumnya aku sudah berdandan
rapi layaknya wanita yang di jemput pacarnya, saking senangnya aku.
ku keluar dengan sumringah
dan hati gembira. dia membuka kaca mobilnya dan mengatakan "siapp??",
aku hanya balas senyum dan menganggukan kepala.
aku pun di persilahkan masuk
ke mobilnya.
kita belum tahu toko mana
yang akan kita pilih untuk membeli kue ulang tahun.
"mau ke toko yang mana
kita? kamu tahu toko yang kuenya bagus dan enak? apa kita mau beli kado
dulu?" tanya levi memulai percakapan.
"lebih baik kita pesen
dulu aja kuenya, lalu beli kado. nanti pulang kita bawa kuenya, bentar lagi
toko cakenya, aku kalo beli cake suka beli disana"
" oke kalo begitu"
sahut levi setuju
akhirnya kitapun sampai di
toko yang di tuju kita memesan kue terlebih dahulu dan sesudah pulang dari
membeli kado untuk tiara baru kue itu kita ambil. setelah itu kita menuju salah
satu mall untuk membeli kado untuk tiara. tetapi d situ kita berpisah untuk
membeli kado masing-masing. aku membelikan kado tiara
sebuah tas berwarna merah. karna aku tau dia
suka tas dan dia suka sekali warna merah, dan aku tak tahu
apa yang akan di berikan levi untuk tiara.
kitapun pulang dan aku masih
menyimpan penasaran apa yang akan di berikan levi kepada tiara. karna dia tidak
membawa jinjingan apapun ketika dia memasuki mobil. tetapi aku tidak mau
menanyai dia, aku takut jikalau aku tanya dia aku akan di bilang kepo kalau bahasa zaman sekarang.
kitapun kembali ke toko cake
untuk mengambil kue ulang tahun. dan di saat itu pula aku menghubungi
teman-temanku untuk mulai mendekorasi dan mempersiapkan acara nanti malam. di sela perjalanan pulang levi
berbicara bahwa ada ada yang ingin di sampaikan nanti malam
"kinar, nanti malam ada
hal yang akan aku sampaikan" . hatiku berdebar kencang
saat levi mengatakan itu. aku gugup tatapi hati bertanya akankah dia menembakku
di malam nanti? apakah ini yang akan menjadi kado untuk tiara? sepertinya aku terlalu percaya diri. aku tak bisa berbicara apa-apa
dan aku hanya tersenyum kepadanya. kita berdua saling terdiam. dan sampailah di
rumahku, aku turun dan mengucapkan terimakasih pada dia telah mengantarku. dia
pergi sembari mengucapkan "sampai ketemu nanti malam
"
dengan senyuman indah di bibirnya
ku tak sabar menunggu datangnya malam, berfikir apa maksud pembicaraan di
mobil tadi. akhirnya tepat jam 12 malam aku, levi dan teman-teman memberikan kejutan
kepada tiara, alangkah semaraknya waktu itu. dari mali tiup lilin, potong kue
dan sampai kepada kita makan bersama.
"kinarrr, makasih yah
atas kejutannya" sahut tiara senang
"makasih juga yah kak levi"
sambung dia. "iya sama-sama, ini
bukti persahabatan kita, oh iya ini kado untuk kamu" jawabku sembari
memberikan kado untuknya."
tiara senang sekali ketika ku
beri kado, dengan cepat dia membukanya
"makasih kinar atas kadonya, aku suka" .
"aku juga punya hadiah
untuk kamu, entah kamu suka atau tidak." potong levi,
dia menarik kinar kesebelah kolam renang waktu itu, aku bertanya apa hadiah yang
akan dia berikan? . ku lihat dia mulai bertekuk lutut
di depan tiara.
Disaksikan semua yang hadir. dia keluarkan sebuah cincin ke tiara
"tiara, entah ini waktu yang tepat atau tidak. sampai saat ini kamu
adalah wanita yang aku inginkan, yang aku cintai, dan cincin ini sebagai simbol
cintaku, maukah kamu menjadi pacarku?"
saat itu pula aku mulai sadar bahwa yang di cintainya bukan aku, tapi tiara,
dan hadiah yang di beli waktu itu adalah sebuah cincin. pembicaraan di mobil
itu bukan untuk aku tapi untuk
sahabatku, hatiku teriris sakit,
tapi aku tak bisa memaksakan kehendakku
bahwa levi harus jadi milikku, biarpun aku berharap hal ini tidak terjadi.tapi
ku tak bisa menghalangi kebahagiaan tiara sahabatku. hatiku terasa semakin
sakit ketika tiara menerimanya dan levi memakaikan cincin di jari manisnya.
waktu terus berjalan dan rasaku masih belum berubah bahwa aku mencintai
levi. sampai datangnya hari ini dimana levi dan tiara akan mengikrarkan sebuah
janji suci sehidup semati. di pernikahan yang entah membuat aku senang atu sakit.
hari ini aku menampilkan penampilan terbaikku, setidaknya hari ini adalah hari
spesial orang yang aku cintai dan sahabat terbaikku. ku menghampiri tiara di
ruang make up nya
"kinarr, aku deg degan
" berkata tiara ketika aku masuk keruang make upnya
"wajarlah inikan hari
special kamu, selamat yah" jawabku,
"yasudah bentar lagi mau
akad nikah kan? aku mau segera duduk di
bangku paling depan untuk
sahabatku"
"iya, kamu harus liat
aku paling depan pokoknya, biar cepat nyusul hehehe" celetuk tiara
"ah kamu itu nyindir aku
aja" sahutki dengan sedikit mengerutkan dahi
jam sudah menunjukan jam 10
pagi, semua orang sudah siap untuk menyambut datangnya sang mempelai pria. sejam telah terlewati, jam menunjukan jam 11 tetapi
sang mempelai pria belum juga datang, tiara mulai bosan menunggu. akupun mulai
merasa tak menentu karna terlalu lama menunggu. Dan jam sampailah pada jam 12, semua orang mulai gelisah. sampai pada seseorang keluarga
mempelai wanita menerima telfon dari seseorang keluarga
mempelai pria, ekspresi sang penerima telfon sungguh membuat hati orong-orang khawatir, sampai sang paman tiara mengumumkan
bahwa dalam perjalanan sang mempelai pria mengalami kecelakaan dan merenggut
nyawanya.
suasana semua berubah
menjadi haru, tiara menangis histeris ,
akupun menagis sembari menenangkan tiara,
akupun sangat terpukul , lebih baik ku melihat dia bahagia dengan orang lain daripada dia harus pergi selamanya. tetapi takdir berkata lain mungkin ini
yang seharusnya terjadi. tetapi di dalam lubuk hati yang terdalam rasa cintaku
ini tidak akan pudar untuk sorang pria disana, yang menurutku ia adalah pria
yang sempurna.
by: jainesta lugo
0 komentar:
Posting Komentar